会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 10% Armada Bomber Strategis Rusia Dirusak Serangan Ukraina: Dari TU!

10% Armada Bomber Strategis Rusia Dirusak Serangan Ukraina: Dari TU

时间:2025-06-09 04:26:08 来源:quickq安卓官网入口 作者:休闲 阅读:208次
Warta Ekonomi,quickq下载地址ios Jakarta -

Jerman melaporkan kesukseskan serangan drone dari Ukraina. Pihaknya menyebut serangan yang dilakukan pekan lalu itu berhasil merusak sebagian besar dari armada pembom strategis, termasuk TU-95, TU-22, A-50 dari Rusia.

Tokoh Militer Jerman, Mayor Jenderal Christian Freudingmenyebut bahwa lebih dari selusin pesawat mengalami kerusakan, termasuk pesawat-pesawat strategis yang kemungkinan besar dalam kondisi non-operasional dan kini tidak dapat lagi digunakan sebagai sumber suku cadang.

10% Armada Bomber Strategis Rusia Dirusak Serangan Ukraina: Dari TU

10% Armada Bomber Strategis Rusia Dirusak Serangan Ukraina: Dari TU

Baca Juga: Prabowo Saksikan Langsung Kemenangan Krusial Timnas Indonesia atas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

10% Armada Bomber Strategis Rusia Dirusak Serangan Ukraina: Dari TU

"Ini kerugian besar, karena hanya ada sedikit pesawat jenis ini yang dimiliki Rusia," tegasnya, dilansir dari Reuters, Minggu (8/6).

10% Armada Bomber Strategis Rusia Dirusak Serangan Ukraina: Dari TU

Lebih lanjut, ia memperkirakan bahwa sekitar 10% armada pembom jarak jauh rusak akibat serangan tersebut. Freuding meski demikian tidak melihat adanya penurunan segera dalam frekuensi serangan Rusia terhadap Ukraina.

"Rusia masih memiliki 90% armada strategisnya. Mereka masih mampu meluncurkan rudal balistik, rudal jelajah, dan bom konvensional," katanya.

Serangan itu diketahui menggunakan drone yang dilatih dengan kecerdasan buatan (AI), sebuah pendekatan baru yang menunjukkan peningkatan kemampuan teknologi Ukraina dalam perang.

Freuding menyimpulkan bahwa serangan ini memaksa adanya manuver untuk meningkatkan keamanan fasilitas-fasilitas militer di Rusia.

Baca Juga: Kremlin Ungkit Balasan Keras, Tuduh Keterlibatan Barat Dalam Serangan Pangkalan Bomber Rusia

"Pesawat yang tersisa harus terbang lebih sering, mempercepat keausan, dan yang paling penting, ada dampak psikologis besar. Rusia selama ini merasa aman karena luasnya wilayah mereka — ini sekarang tidak lagi berlaku," tegasnya.

(责任编辑:综合)

相关内容
  • Kopilot Pingsan Saat Pilot ke Toilet, Pesawat Tak Dikemudikan 10 Menit
  • Baleg DPR RI Targetkan RUU Kementerian Negara Disahkan Paling Lambat 30 September
  • Universitas Esa Unggul Gelar Welcoming Student Program Pascasarjana T.A Ganjil 2024
  • 10 Remaja Pelaku Perang Sarung Di Pesanggrahan Ditangkap Polisi, Ngaku Ingin Viral
  • Kesaksian Linda Sahabat Vina Cirebon Usai Diperiksa 5 jam, Tak Kenal Pegi Setiawan
  • Anniversary ke
  • KemenPPPA Turun Tangan Kawal Kasus Dugaan Bullying Binus School Simprug
  • WIKA Catatkan Penjualan Hingga Rp7,53 Triliun, Terbanyak dari Infrastruktur dan Gedung
推荐内容
  • Bahlil Sudah Cek Ke Raja Ampat Ini Hasilnya
  • Berantas Makelar Kasus, Ketua MA Bakal Gelar Sidang Kasasi Secara Terbuka
  • Link dan Cara Cek Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024, Jangan sampai Kelewat!
  • Keluarga Korban Tewas Tertimpa Tembok SPBU Tebet Sebut Pembatas Sudah Miring Sejak 6 Tahun Lalu
  • 7 Penyebab Wajah Terlihat Tua Meski Usia Masih 20
  • BSSN Lakukan Pengamanan Siber di Event Multilateral HLF MSP dan IAF di Bali