首页 > 知识
PDB dan Ekspor RI Bakal Naik Signifikan dengan Perjanjian IEU
发布日期:2025-06-15 21:57:27
浏览次数:939
Warta Ekonomi,quickq加速器官方网站 Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement(IEU-CEPA) akan segera rampung.

Saat ini proses perundingan telah memasuki tahap akhir, dan pada 6 Juni 2025 lalu, Menko Airlangga memimpin Delegasi Indonesia bertemu dengan European Union Commissioner for Trade and Economic Security Maroš Šefčovič.

PDB dan Ekspor RI Bakal Naik Signifikan dengan Perjanjian IEU

PDB dan Ekspor RI Bakal Naik Signifikan dengan Perjanjian IEU

Baca Juga: Mengenal Spesifikasi MV3-EV Pandu yang Diluncurkan Prabowo

PDB dan Ekspor RI Bakal Naik Signifikan dengan Perjanjian IEU

Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa hal penting yakni antara lain mengenai status IEU-CEPA yang sudah mencapai penyelesaian tahap akhir yakni sekitar lebih dari 90% text drafting, dengan beberapa isu teknis di tingkat Chief Negotiatorsdan Working Groups.

PDB dan Ekspor RI Bakal Naik Signifikan dengan Perjanjian IEU

“Proses perundingan substansi IEU-CEPA ini sudah masuk tahap terakhir, dan hampir seluruh substansi sudah disepakati. Itu dari hasil pertemuan kemarin di Eropa, di Brussels. Per hari ini juga saya sudah mendapatkan konfirmasi dari Komisioner Maros terkait hasil resume rapat yang mereka juga sudah sepakati. Oleh karena itu, kita sedang menunggu semoga kedua pemimpin, Presiden Prabowo dan Presiden Uni Eropa, nanti pada waktunya akan mengumumkan bersama,” ungkapnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Minggu (15/6).

Menko Airlangga melanjutkan, pada saat Komisioner Maros datang ke Indonesia di September 2025 mendatang, sudah ada semacam notulen atau memorandum yang bisa ditandatangani. Dari sana akan dilanjutkan proses secara hukum, di mana ini membutuhkan ratifikasi dari 27 Negara Anggota Uni Eropa dan juga di Indonesia.

Adapun beberapa komoditas utama yang mendominasi ekspor Indonesia ke UE yakni minyak kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, fatty acids (oleokimia), produk alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak cokelat dan kopra, serta produk berbasis karet dan mesin.

Pada 2024, UE menyumbang 6,5% atau sekitar USD17,35 miliar dari total ekspor Indonesia yang sebesar USD264,70 miliar. Dalam kurun waktu 2021 hingga 2024, kinerja ekspor Indonesia ke UE menunjukkan tren dinamis. Nilai ekspor Indonesia ke UE mengalami kenaikan tertinggi pada 2022 dengan nilai ekspor sebesar USD21,53 miliar, namun mengalami penurunan di tahun berikutnya, sebelum kembali naik sedikit menjadi USD17,35 miliar pada 2024.

Uni Eropa siap mencapai kesepakatan terbaik pada kepentingan Indonesia pada sektor energi terbarukan, pengembangan kendaraan listrik, produk alas kaki dan pakaian, minyak sawit dan perikanan. Terkait ekspor produk perikanan, Pemerintah Indonesia juga meminta UE memberikan preferensi yang serupa dengan negara mitra lain. Oleh karena itu, UE bersedia membuka lebih banyak akses pasar untuk produk unggulan Indonesia seperti kelapa sawit, sepatu, tekstil, dan ikan kaleng (terutama tuna).

“Untuk memaksimalkan manfaat tersebut, Indonesia perlu memastikan kesiapan industri domestik, memperkuat ekosistem pendukung ekspor, serta melakukan harmonisasi kebijakan lintas sektor,” jelas Menko Airlangga.

Halaman Berikutnya

Halaman:

上一篇:Margasatwa Ragunan Bidik 600.000 Pengunjung Pada Libur Lebaran 2025
下一篇:Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat Konsumsi Pepaya Setiap Hari?
相关文章