Tak Perlu ke Islandia, Fenomena Langka Aurora Borealis Muncul di China

百科 2025-06-01 11:43:35 4487
Jakarta,quickq中文官网 CNN Indonesia--

Pada Jumat (1/12) malam, secara mengejutkan banyak warga di pinggiran Kota Beijing menyaksikan aurora borealis. Ini adalah kedua kalinya ibu kota China yang terletak di 40 derajat lintang utara itu muncul aurora borealis.

Penampakan aurora terlihat di banyak wilayah dataran tinggi China, termasuk Heilongjiang di China Timur Laut dan Mongolia Dalam China Utara. Menurut foto yang diambil oleh para pecinta astronomi, saat langit malam menjadi terang oleh cahaya merah.

Tak Perlu ke Islandia, Fenomena Langka Aurora Borealis Muncul di China

Tak Perlu ke Islandia, Fenomena Langka Aurora Borealis Muncul di China

Meskipun demikian, yang paling mengejutkan banyak orang adalah aurora juga terlihat di Beijing, wilayah dengan garis lintang lebih rendah. Pengamat di daerah pinggiran Kota Beijing, Distrik Huairou dan Mentougou melaporkan kemunculan aurora.

Tak Perlu ke Islandia, Fenomena Langka Aurora Borealis Muncul di China

ADVERTISEMENT

Tak Perlu ke Islandia, Fenomena Langka Aurora Borealis Muncul di China

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dikutip Global Times, untuk fenomena yang terjadi di China, menurut China National Geographic Channel adalah penampakan aurora kedua yang tercatat dalam sejarah Beijing. Terakhir kali aurora muncul di Beijing adalah 20 tahun lalu pada tahun 2003.

China Weather Network, sebuah situs web yang dioperasikan oleh Administrasi Meteorologi Tiongkok pada Jumat (1/12), berpendapat, kemunculan aurora di Beijing digambarkan sebagai sesuatu yang "sangat beruntung".

Administrasi Meteorologi China menyebut kemunculan aurora pada kesempatan tersebut disebabkan oleh aktivitas badai geomagnetik.

Meskipun aurora umumnya terlihat di daerah lintang tinggi, jangkauan kejadian aurora dapat meluas jika badai geomagnetik sangat kuat. Menurut catatan, saat terjadi badai geomagnetik yang hebat, aurora bahkan dapat terlihat di wilayah khatulistiwa.

Oleh karena itu, menurut peneliti di Planetarium Beijing Zhu Jin, sangat mungkin untuk melihat aurora di Beijing yang terletak pada garis lintang 40 derajat, seperti dilansir Red Star News di Jumat (1/12).

Pada Kamis (30/11), Pusat Pemantauan Cuaca Luar Angkasa dan Peringatan Dini Nasional dari Administrasi Meteorologi China mengeluarkan peringatan badai geomagnetik, dan memperkirakan kemungkinan aktivitas badai geomagnetik dari Kamis (30/11) hingga Sabtu (2/12).

Diperkirakan pada Jumat (1/12), terjadi badai geomagnetik dengan level sedang hingga parah, atau bahkan badai geomagnetik parah, yang terjadi, dengan aktivitas geomagnetik diperkirakan akan berlanjut hingga Sabtu (2/12).

Zhu mencatat bahwa badai geomagnetik dapat berdampak pada komunikasi gelombang pendek, namun karena durasinya yang relatif singkat, dampaknya terhadap tubuh manusia minimal dan dapat diabaikan.

(wiw)

本文地址:http://www.quickq-bm.com/news/1c199896.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Kalau Asabri Ditangani KPK, Polri: Kita Hargai

Pahala Nainggolan Diperiksa Hampir 7 Jam, Dicecar 30 Pertanyaan

Menteri Ekraf Dorong Jateng Kembangkan Subsektor Ekonomi Kreatif Unggulan

Pelindo Luncurkan Seri Buku Kapita Selekta Pengembangan Pelabuhan Perdana di Indonesia

Capai Rp 300 Triliun, Ini Rincian Kerugian Negara Dalam Korupsi PT Timah

9 Kebiasaan Sebelum Tidur yang Bikin Kurus, Bye

Lebih Lengkap dan Mudah, PGN Upgrade Aplikasi PGN Mobile untuk Rumah Tangga dan UMKM

Pakar Sebut Menteri Bidang Ekonomi di Kabinet Prabowo Mesti Lampaui Ekspektasi Rakyat

友情链接