Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Ini Manfaat Minum Jamu
Daftar Isi
- Manfaat minum jamu sesuai jenisnya
- 1. Kunyit
- 2. Jahe
- 3. Kencur
- 4. Temulawak
- 5. Beras kencur
- 6. Jamu brotowali
Jamubaru saja resmi ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) oleh Komite Konvensi Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage/ICH)UNESCO. Lantas, apa saja sih manfaat minum jamu?
Sidang ke-18 Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO berlangsung hingga tanggal 9 Desember 2023, di Kasane, Botswana.
Kabar ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid dalam unggahan instagramnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Menukil laman resminya, Kementerian Kesehatan memperbolehkan adanya pengobatan menggunakan obat tradisional dengan syarat sudah teruji secara klinis.
Bahkan, Kemenkes mencanangkan program gerakan minum jamu guna untuk meningkatkan kesehatan. Meski demikian, hindari konsumsi jamu yang berlebihan, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu. Sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu sebelum minum jamu.
Manfaat minum jamu sesuai jenisnya
![]() |
Berikut ini sejumlah manfaat minum jamu berdasarkan jenis yang digunakan:
1. Kunyit
Kunyit jadi salah satu jamu paling populer di Indonesia, terutama kunyit asam. Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang mengandung sifat antioksidan dan anti-inflamasi.
Mengutip Cleveland Clinic, kunyit bermanfaat meningkatkan ingatan, mengurangi rasa sakit, menangkal radikal bebas, membantu mengatasi depresi, hingga menjaga kesehatan jantung.
2. Jahe
Aroma jahe yang khas menjadikannya sebagai minuman jamu favorit banyak orang. Jahe juga punya sensasi hangat yang menyamankan tenggorokan.
Konsumsi jahe bisa mengurangi rasa mual di pagi hari pada ibu hamil. Jahe juga berkhasiat mengobati radang sendi, perut kembung, dan nyeri saat menstruasi.
Meski demikian, penggunaannya yang berlebihan dapat memberi efek samping, seperti sakit perut atau mulas serta diare ringan.
3. Kencur
![]() |
Berasal dari Asia Tenggara, kencur atau Kaempferia galangamerupakan antioksidan alami.
Manfaat kencur yang terkenal dengan sifat antioksidannya dan kaya akan kandungan fenol, tanin, flavonoid, saponin, dan alkaloid ini merupakan solusi alami untuk masalah pencernaan, kolesterol tinggi dan peradangan.
Bukan cuma enak untuk campuran makanan seperti seblak, kencur ini mengandung senyawa bioaktif gingerol yang bermanfaat untuk kesehatan. Senyawa anti-inflamasi dan antioksidan ini mengurangi stres oksidatif dengan menghilangkan radikal bebas dari tubuh.
4. Temulawak
Sejak dulu jamu temulawak dipercaya berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan anak. Tak cuma itu, temulawak mengandung xantorrhizol yang bermanfaat sebagai antibakteri.
Antioksidan dalam temulawak juga mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel kanker, serta paling ampuh untuk melancarkan peredaran darah.
Gangguan lain yang bisa diatasi temulawak antaranya sakit kandung empedu, masalah lambung, hati, dan banyak lagi.
5. Beras kencur
Bagi Anda yang tidak terlalu suka rasa pahit, minum jamu beras kencur bisa jadi pilihan. Jamu beras kencur umumnya terbuat dari campuran beras, kencur, jahe, asam jawa, gula jawa, dan daun pandan.
Mengutip berbagai sumber, jamu beras kencur bermanfaat untuk meredakan bengkak, membantu mengatasi batuk, anti-diare, mengatasi stres, dan membantu menjaga kadar gula darah.
6. Jamu brotowali
Brotowali dikenal sebagai jamu yang rasanya pahit. Meski begitu, brotowali punya banyak manfaat untuk kesehatan.
Brotowali mengandung zat fitokimia, yaitu alkaloid, flavonoid, flavon glikosida, triterpen, diterpen, diterpen glikosida, firoditerpen, lakton, sterol, dan lignan.
Brotowali dipercaya dapat menjaga kadar gula darah dalam tubuh, mencegah aterosklerosis, menurunkan tekanan darah tinggi, serta mengatasi beberapa permasalahan kulit.
Namun, perlu diingat untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Pasalnya, konsumsi brotowali secara berlebihan dapat mengganggu fungsi hati dan ginjal.
(pua/pua)(责任编辑:时尚)
- ·Cegah TPPO, Menteri Imigrasi: Mutasi Rekening Jadi Syarat Wajib Bagi Warga yang ke Luar Negeri
- ·Regulasi Baru Polri Soal Jurnalis Asing, Dewan Pers Tak Dilibatkan: Bertentangan dengan UU Pers
- ·Usia Berapa Bulan Bayi Boleh Naik Pesawat?
- ·Enam Bulan Jadi Presiden, Prabowo Klaim Selamatkan Ratusan Triliun Uang Rakyat
- ·Gibran Optimis RI Bisa Jadi Negara Maju Melalui Pengembangan Ekonomi Syariah
- ·Ahok Tiba di Kejagung Bawa Data Korupsi Pertamina: Saya Senang Bisa Bantu!
- ·Apa yang Terjadi Jika Makan Bayam Setiap Hari?
- ·Susun Regulasi Wisata Edukasi, Kemenpar Fokus pada Keselamatan dan Manfaat
- ·3 Kekuatan Ekonomi Baru di Asia, Indonesia Sejajar dengan India dan China
- ·FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter
- ·Cara Daftar KIP Kuliah 2025 untuk Dapat Saldo Dana Hingga Rp 1,4 Juta Per Bulan, Cek NISN dan NIK
- ·Susun Regulasi Wisata Edukasi, Kemenpar Fokus pada Keselamatan dan Manfaat
- ·Terkuak Fakta Terbaru Dugaan Kekerasan Seksual Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar
- ·INFOGRAFIS: Minum Serai Setiap Hari, Apa Saja Manfaatnya?
- ·Pernah Jadi Tersangka, IM57+ Soroti Pelantikan Eddy Hiariej Sebagai Wamen
- ·Minum Air Jahe Setiap Hari, Ini 5 Efeknya pada Tubuh
- ·Sering Pikun? Bisa Jadi Anda Kekurangan Vitamin Ini
- ·Fenomena Langka, Wanita 21 Tahun Alami Keringat Darah
- ·Botol Minum Ternyata Punya Lebih Banyak Kuman daripada Dudukan Toilet
- ·Wamenekraf Nilai Pegiat Ekraf di Yogyakarta Perlu Dapat Banyak Akses Kolaborasi